Tuesday, December 7, 2010

Nutrition for the Mind (Food Writing & Food Photography)

Setelah memikirkan, mengolah, dan menimbang akhirnya saya putuskan untuk membahas post ini dalam Bahasa, sepertinya akan lebih padat manfaatnya karena saya ingin berbagi kepada teman-teman bloggers Indonesia. Sudah tahu kan Jakarta Culinary Festival ? Nah, seperti post saya sebelumnya, saya diundang dinner dengan teman-teman food bloggers. Malam itu, enggak cuma soal perut tapi kepala juga diisi dengan nutrisi-nutrisi yang positif. Berikut adalah review sesi yang membangun banget buat para bloggers, terutama food bloggers, dan juga food photographer.



Yang tampak serius dan berwibawa di atas itu adalah Ivan Sielegar, salah satu pendiri food portal Goorme.com . Kudu dan mesti dilihat portal yang menurut saya breakthrough karena enggak cuma ngebahas makanan tapi juga meluaskan wawasan sampai ke semua hal yang nyambung ke makanan. Contoh: Tips Fotoin Es Krim, Cara Memasak Pasta Dengan Benar atau Nilai Historisnya Bir.

Ini adalah salah satu gagasan Ivan yang bosan dengan food portal yang membahas menu makanan tok dan ga berkembang. Selain itu, dengan Goorme.com dia juga ingin bersama-sama mengajak sesama foodies, bloggers, chefs, dan netizens untuk turut membangun dan memperkenalkan kuliner Indonesia. Kalau bukan kita siapa lagi. Terobosan berikutnya yang akan segera diluncurkan Goorme.com adalah user intelligence yang nantinya bisa menampilkan suggestion buat pengguna portal Goorme.com berbagai jenis makanan atau restoran yang mendekati selera user dengan mempelajari historis penggunaan portal Goorme.com. Asik yak? Ditunggu kalau begitu Goorme.com untuk improvement-nya. =)
 

Berlanjut ke guest speaker berikutnya (sebelah kanan di foto) yang memberikan insight banyak banget seputar food review. Satu hal yang saya suka waktu Mas Erza ST (penulis Jakarta Good Food Guide, kontributor untuk Jakarta Post, dsb) bilang kalau food review itu pasti subjektif, karena yang namanya taste itu personal. Walaupun demikian, bukan berarti tidak profesional, review makanan enggak cukup bilang enak atau enggak enak ajah, tapi perlu ditegaskan kenapa enaknya. Saya lupa contoh yang dia kasih, tapi kurang lebih seperti berikut, perhatikan perbedaan dari kedua statement ini:

"steak ini enak banget, manis!"


"steak ini dipanggang dengan panas arang yang stabil yang membuat daging matang dengan merata, alhasil tekstur daging lebih juicy, ditambah lagi dengan paduan saus manis pedas yang meresap ke dalam, benar-benar memanjakan lidah."

Jauh banget yah bedanya? Tips lain dari Mas Erza adalah pastikan kita mengerjakan PR dengan membaca / mempelajari dulu makanan yang akan kita cicipi, apa saja bahan bakunya, cara memasak, atau bahkan historisnya. Berbekal ilmu itu, kita bisa membuat penilaian yang mendasar, tidak asal. Perlahan namun pasti kita akan lebih sensitif dan semakin canggih untuk mendeskripsikan 'enak' atau tidaknya sebuah menu.

Last but not least, adalah salah satu fotografer yang juga rock star buat saya, =) Himawan Sutanto, pendiri Foodtography (kiri di foto). Banyak tips-tips basic yang dia share malam itu. Beberapa yang masih jelas saya ingat adalah:

  • Kalau berniat mencari camera untuk foto makanan, pastikan cari yang ada manual setting dimana f-stop, ISO, dan shutter speed bisa diatur, megapixels bukan penentu bagusnya camera namun pastikan camera yang dipilih punya sensor yang bagus.
  • White balance sangat menentukan aura dari makanan. Untuk makanan seperti pizza mungkin nuansa warm (kekuningan) cocok namun untuk dessert yang dingin pastinya tidak cocok.
  • Angle juga menentukan menarik tidaknya sebuah makanan. Untuk menu yang cenderung flat bisa dicoba diambil tegak dari atas, untuk menu yang cenderung tiga dimensi, cobalah berbagai angle dari samping.
Sebenarnya masih banyak yang bisa saya share kalau bicara foodtography secara saya cukup passionate soal foto makanan, tapi untuk kali ini saya rasa tiga itu adalah poin yang cukup krusial.

Alrighty, there you go. Yang saya dapat, saya salurkan lagi, supaya pembelajaran ini tidak berhenti, dan saya sendiri pun tertantang untuk terus mengembangkan diri. Kalau readers suka obrolan makanan, fotografi, dan sejenisnya, boleh di bookmark blog ini =), atau bisa follow Food Porn tweet saya di @captainruby. 


Ah, feels good bisa sharing santai. Happy mid-week holiday!

Tersenyumlah, Bersinarlah! 

Fellexandro Ruby
Snack on my tweets @captainruby

10 comments:

  1. i was there too! :Dso bad we didn't meet up. ur explanation really detail though. good job! hihi :D

    ReplyDelete
  2. hey sara! too bad i know, but o well, there's always next time. anw, saw ur blog! i've missed GOLI!

    ReplyDelete
  3. hey sara! too bad i know, but o well, there's always next time. anw, saw ur blog! i've missed GOLI!

    ReplyDelete
  4. u know goli?????? it's such heaven on earth!hahahhaha. enak banget kaaaan. *drooling* do you live in pluit or nearby?

    ReplyDelete
  5. enak bgttt! terakhir makan tp kayanya uda lebih dari setaon. yep" live around pluit. you too? we should food taste and review together. =P

    ReplyDelete
  6. enak bgttt! terakhir makan tp kayanya uda lebih dari setaon. yep" live around pluit. you too? we should food taste and review together. =P

    ReplyDelete
  7. no. i live in cengkareng, but i was study in tarq pluit. so i went to pluit a lot during my high school.heheh

    ReplyDelete
  8. i seee, pantes tau goli, lah itu jalan kaki nyampe dari tarq. haha. nice to meet you sarrr. do you have twitter? let's keep in touch there. =)

    ReplyDelete
  9. i seee, pantes tau goli, lah itu jalan kaki nyampe dari tarq. haha. nice to meet you sarrr. do you have twitter? let's keep in touch there. =)

    ReplyDelete
  10. sureeeeee. :D@rozelina . i'll follow u back then. :)eh ini gimana cara follow blog lu sih?hahaha

    ReplyDelete

Real Time Analytics